PENGHITUNGAN PERSEDIAAN BARANG


Penghitungan nilai persediaan barang adalah proses penting dalam akuntansi untuk menentukan nilai barang yang tersedia untuk dijual. Ada tiga metode utama yang digunakan untuk menghitung nilai persediaan: FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), dan Average Cost. Berikut adalah penjelasan singkat dan cara menghitung menggunakan ketiga metode tersebut:

FIFO (First In, First Out)

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli atau diproduksi adalah yang pertama kali dijual. Penghitungan nilai persediaan dengan FIFO dilakukan dengan mengeluarkan biaya barang yang paling lama ada di persediaan terlebih dahulu.

Contoh Penghitungan FIFO:

Misalkan sebuah perusahaan memiliki persediaan sebagai berikut:

- 100 unit @ Rp10.000/unit (dibeli pertama)

- 100 unit @ Rp12.000/unit (dibeli kedua)

Jika perusahaan menjual 150 unit, maka penghitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah:

- 100 unit x Rp10.000 = Rp1.000.000 (untuk 100 unit pertama)

- 50 unit x Rp12.000 = Rp600.000 (untuk 50 unit dari pembelian kedua)

Total HPP menggunakan FIFO: Rp1.600.000

LIFO (Last In, First Out)

Metode LIFO mengasumsikan bahwa barang yang terakhir kali dibeli adalah yang pertama kali dijual. Penghitungan nilai persediaan dengan LIFO dilakukan dengan mengeluarkan biaya barang yang paling baru ada di persediaan terlebih dahulu.

Contoh Penghitungan LIFO:

Menggunakan data persediaan yang sama, jika perusahaan menjual 150 unit, maka penghitungan HPP adalah:

- 100 unit x Rp12.000 = Rp1.200.000 (untuk 100 unit terakhir)

- 50 unit x Rp10.000 = Rp500.000 (untuk 50 unit dari pembelian pertama)

Total HPP menggunakan LIFO: Rp1.700.000

Average Cost

Metode Average Cost menghitung nilai persediaan berdasarkan rata-rata biaya semua unit yang tersedia untuk dijual.

Contoh Penghitungan Average Cost:

Menggunakan data persediaan yang sama, rata-rata biaya per unit adalah:

(100 unit x Rp. 10000) + (100 unit x Rp. 12000)/ 200 unit = Rp. 11000 per unit

Jika perusahaan menjual 150 unit, maka penghitungan HPP adalah:

150 unit x Rp11.000 = Rp1.650.000

Total HPP menggunakan Average Cost: Rp1.650.000

Setiap metode memiliki dampaknya sendiri terhadap laporan keuangan dan pajak, dan pilihan metode dapat bergantung pada strategi manajemen persediaan dan kondisi pasar.

Post a Comment

Previous Post Next Post